Info Kebaktian Pemuda Vihara Sariputra Cikarang
Sabtu, 29 Maret 2014
Pukul 19.00 sd 21.00
Akan diisi dengan nonton film bersama
Bagi para Sahabat Dhamma yang memiliki kesempatan, silahkan hadir pada kesempatan ini
Mettacittena
PSVP
Info Kebaktian Pemuda
Posted by PVSP Cikarang
Posted on 16.31
with No comments
Rangkuman Kebaktian 22/03/2014
Posted by PVSP Cikarang
Posted on 14.41
with No comments
Tipitaka
Tipitaka seperti yang kita ketahui itu berarti tiga keranjang, keranjang yang membuat ajaran-ajaran Sang Buddha. Yang berisi Vinaya Pitaka, Sutta Pitaka, dan Abhidhamma Pitaka.
Vinaya Pitaka seperti yang kita tahu itu adalah aturan-aturan untuk para Bhikkhu dan Bhikkhuni, 227 untuk Bhikkhu dan 311 untuk Bhikkhuni sedangkan dalam sekte Mahayana Bhikkhuni memiliki lebih dari 350 aturan, dan salah satunya adalah tidak makan diatas jam 12. Seorang Bhikkhu dapat keluar dan lalu masuk ke dalam Sangha lagi sebanyak 7 kali, sedangkan untuk Bhikkhuni hanya 1 kali.
Sutta Pitaka itu adalah kumpulan khotbah Sang Buddha, yang terbagi menjadi Digha Nikaya atau Sutta yang panjang, Majjhima Nikaya, Anguttara Nikaya, Samyuta Nikaya dan Khuddaka Nikaya.
Abhidhamma Pitaka adalah kitab yang memuat filsafat atau philosophy. Seseorang butuh mengulang berkali-kali agar memahami kitab ini, kecuali kalau ia dilahirkan dengan kelebihan tertentu mungkin bisa hanya dengan satu kali. Abhidhamma Pitaka memiliki kesamaan dengan Ilmu Sains zaman sekarang.
Mungkin salah satu dari kita pernah berpikir kalau Tipitaka itu bisa dibawa kemana-mana seperti kitab suci agama lain. Tapi pada kenyataannya itu tidak bisa, kenapa? karena Tipitaka memiliki 84000 sutta yang tidak mungkin hanya dalam 1 buku walau Sang Buddha telah merangkumnya menjadi:
Sabba Päpassa akaranang
Janganlah berbuat kejahatan
Kusalassa upasampadä
Perbanyaklah perbuatan baik
Sacitta pariyodapanang
Sucikan hati dan pikiranmu
Etang Buddhäna säsanang
Itulah Ajaran para Buddha
Mettacittena
PVSP
Tipitaka seperti yang kita ketahui itu berarti tiga keranjang, keranjang yang membuat ajaran-ajaran Sang Buddha. Yang berisi Vinaya Pitaka, Sutta Pitaka, dan Abhidhamma Pitaka.
Vinaya Pitaka seperti yang kita tahu itu adalah aturan-aturan untuk para Bhikkhu dan Bhikkhuni, 227 untuk Bhikkhu dan 311 untuk Bhikkhuni sedangkan dalam sekte Mahayana Bhikkhuni memiliki lebih dari 350 aturan, dan salah satunya adalah tidak makan diatas jam 12. Seorang Bhikkhu dapat keluar dan lalu masuk ke dalam Sangha lagi sebanyak 7 kali, sedangkan untuk Bhikkhuni hanya 1 kali.
Sutta Pitaka itu adalah kumpulan khotbah Sang Buddha, yang terbagi menjadi Digha Nikaya atau Sutta yang panjang, Majjhima Nikaya, Anguttara Nikaya, Samyuta Nikaya dan Khuddaka Nikaya.
Abhidhamma Pitaka adalah kitab yang memuat filsafat atau philosophy. Seseorang butuh mengulang berkali-kali agar memahami kitab ini, kecuali kalau ia dilahirkan dengan kelebihan tertentu mungkin bisa hanya dengan satu kali. Abhidhamma Pitaka memiliki kesamaan dengan Ilmu Sains zaman sekarang.
Mungkin salah satu dari kita pernah berpikir kalau Tipitaka itu bisa dibawa kemana-mana seperti kitab suci agama lain. Tapi pada kenyataannya itu tidak bisa, kenapa? karena Tipitaka memiliki 84000 sutta yang tidak mungkin hanya dalam 1 buku walau Sang Buddha telah merangkumnya menjadi:
Sabba Päpassa akaranang
Janganlah berbuat kejahatan
Kusalassa upasampadä
Perbanyaklah perbuatan baik
Sacitta pariyodapanang
Sucikan hati dan pikiranmu
Etang Buddhäna säsanang
Itulah Ajaran para Buddha
Mettacittena
PVSP
Info Kebaktian Pemuda
Posted by PVSP Cikarang
Posted on 16.34
with No comments
Info Kebaktian Pemuda Vihara Sariputra Cikarang
Sabtu, 22 Maret 2014
Pukul 19.00 sd 21.00
Akan diisi oleh Bapak Boniran
Pukul 19.00 sd 21.00
Akan diisi oleh Bapak Boniran
Bagi para Sahabat Dhamma yang memiliki kesempatan, silahkan hadir pada kesempatan Ini
Mettacittena
PVSP
PVSP
Rangkuman Kebaktian 08/03/2014
Posted by PVSP Cikarang
Posted on 12.07
with No comments
Kemajuan
Oleh : Bhikkhu Upasilo
Kemajuan itu masih tanda tanya, entah itu kemajuan di perbuatan baiknya atau itu kemajuan di perbuatan buruknya. Jika orang tua kita menjadi pengurus Vihara lalu kita meneruskan pengabdiannya, memajukan Buddha Dharma, itu merupakan salah satu bentuk kemajuan. Di lain pihak, kita sebagai mahasiswa atau pelajar, kita sebagai orang-orang yang terpelajar dan sedang belajar, diperlukan proses yang panjang. Kita bisa maju karena kita memiliki ilmu, karena kita ingin mendapatkan sesuatu. Dan menurut Buddha Dharma diperlukan beberapa hal untuk maju, antara lain :
1. Saddha (Keyakinan)
2. Sīla (Perbuatan)
3. Supa (Pendengaran)
4. Caga (Melepas)
5. Panna (Kebijaksanaan)
Mettacittena
PVSP
Oleh : Bhikkhu Upasilo
Kemajuan itu masih tanda tanya, entah itu kemajuan di perbuatan baiknya atau itu kemajuan di perbuatan buruknya. Jika orang tua kita menjadi pengurus Vihara lalu kita meneruskan pengabdiannya, memajukan Buddha Dharma, itu merupakan salah satu bentuk kemajuan. Di lain pihak, kita sebagai mahasiswa atau pelajar, kita sebagai orang-orang yang terpelajar dan sedang belajar, diperlukan proses yang panjang. Kita bisa maju karena kita memiliki ilmu, karena kita ingin mendapatkan sesuatu. Dan menurut Buddha Dharma diperlukan beberapa hal untuk maju, antara lain :
1. Saddha (Keyakinan)
2. Sīla (Perbuatan)
3. Supa (Pendengaran)
4. Caga (Melepas)
5. Panna (Kebijaksanaan)
Mettacittena
PVSP
Info Kebaktian Pemuda
Posted by PVSP Cikarang
Posted on 12.25
with No comments
Info Kebaktian Pemuda Vihara Sariputra Cikarang
Sabtu, 8 Maret 2014
Pukul 19.00 sd 21.00
Akan diisi oleh YM. Bhikkhu Upasilo
Bagi para Sahabat Dhamma yang memiliki kesempatan, silahkan hadir pada kesempatan ini
Mettacittena
PSVP
Info Kegiatan
Posted by PVSP Cikarang
Posted on 18.23
with No comments
Info :
Vihara Sariputra Cikarang kembali mengadakan donor darah
Sabtu, 15 Maret 2014
Pukul 08.30 sd 13.00 WIB
Bagi para Sahabat Dhamma yang memiliki kesempatan, silahkan hadir pada kesempatan ini
Setetes darah anda sangat bermanfaat bagi orang lain
Mettacittena
PSVP
Rangkuman Kebaktian 1/3/2014
Posted by PVSP Cikarang
Posted on 13.12
with No comments
Apakah setiap perbuatan baik dilandasi kondisi batin yang baik?
Oleh : Dharma Khumara
Judul ini terinspirasi dari sebuah acara televisi. Tepatnya di kabupaten bengkulu. Rumah-rumah ibadahnya yang megah sangat sepi. lalu bupati di daerah Bengkulu membuat sebuah ide yang kontroversial yaitu ibadah berhadiah, dan hadiahnya juga tidak tanggung-tanggung. Lalu bagaimana pendapat anda?
- "Si Bupati memiliki tujuan yang baik, hanya cara penyampainnya yang salah. Dan niat masyarakatnya bukan lagi karena ibadah melainkan ke hadiah tersebut."
Lalu dalam pandangan Buddhisme, seperti seseorang pergi ke vihara, tapi dengan pikiran "kalau ke Vihara bisa mendapat karma baik, bisa lebih bahagia, bisa ke Nibbana" bagamaina pendapat anda?
- "Kalau menurut saya itu kurang baik, karena karma itu kan akan datang dengan sendirinya"
Dan bagaimana kalau dalam Pattidana? Setiap kali Pattidana kita itu seperti "Hotel" ada kelas VIP dan reguler. Jadi terkadang Pattidana itu bukan lagi acara pelimpahan jasa melainkan ajang pamer kekayaan. Selain itu saat memasukan dana ke kotak dana kita tidak seharusnya menulis "nama" leluhur kita, leluhur kita tidak hanya satu kan? lebik baik dituliskan seperti "Dana untuk leluhur".
Sekali lagi kekotoran batin sangat licin sekali untuk dipegang. Maka dalam melakukan sesuatu kita harus sadar sedang melakukan itu.
Mettacittena
PVSP
Oleh : Dharma Khumara
Judul ini terinspirasi dari sebuah acara televisi. Tepatnya di kabupaten bengkulu. Rumah-rumah ibadahnya yang megah sangat sepi. lalu bupati di daerah Bengkulu membuat sebuah ide yang kontroversial yaitu ibadah berhadiah, dan hadiahnya juga tidak tanggung-tanggung. Lalu bagaimana pendapat anda?
- "Si Bupati memiliki tujuan yang baik, hanya cara penyampainnya yang salah. Dan niat masyarakatnya bukan lagi karena ibadah melainkan ke hadiah tersebut."
Lalu dalam pandangan Buddhisme, seperti seseorang pergi ke vihara, tapi dengan pikiran "kalau ke Vihara bisa mendapat karma baik, bisa lebih bahagia, bisa ke Nibbana" bagamaina pendapat anda?
- "Kalau menurut saya itu kurang baik, karena karma itu kan akan datang dengan sendirinya"
Dan bagaimana kalau dalam Pattidana? Setiap kali Pattidana kita itu seperti "Hotel" ada kelas VIP dan reguler. Jadi terkadang Pattidana itu bukan lagi acara pelimpahan jasa melainkan ajang pamer kekayaan. Selain itu saat memasukan dana ke kotak dana kita tidak seharusnya menulis "nama" leluhur kita, leluhur kita tidak hanya satu kan? lebik baik dituliskan seperti "Dana untuk leluhur".
Sekali lagi kekotoran batin sangat licin sekali untuk dipegang. Maka dalam melakukan sesuatu kita harus sadar sedang melakukan itu.
Mettacittena
PVSP
